Monday, July 21, 2008

GMF AeroAsia Teken Kontrak Dengan KLM

http://www.rakyatmerdeka.co.id/edisicetak/?pilih=lihat&id=57210
Rakyat Merdeka, Senin, 03 Maret 2008, 03:59:12

CORPORATE:

GMF AeroAsia Teken Kontrak Dengan KLM
Nilainya 300 Juta Dolar AS

PUSAT perawatan pesawat milik Garuda Indonesia Airways (GIA) yakni GMF Aero­Asia men­dapatkan kontrak ker­ja dari peru­sahaan pener­bangan Belanda, KLM untuk perawatan pesawat-pe­sawat KLM, khu­susnya pesa­wat-pesawat KLM berbadan lebar tipe Boeing 747.

Penandantanganan kesepa­ka­tan kontrak kerja ini ditanda­ta­ngani Presiden & CEO GMF (Ga­ruda Maintenance Facility) Aero­Asia, Richard Budiha­dian­to dan Wa­kil Direktur Eksekutif KLM Engeneering & Maintenance, Peter Somers, Kamis (28/2) lalu di Schiphol, Amsterdam.

“Ditandatanganinya kontrak ini, karena KLM dan Air France sela­ku pemilik KLM memer­lukan partner untuk mengerja­kan pesawat-pe­sawat mereka, khu­susnya pesa­wat-pesawat ber­badan lebar tipe Boeing 747,” ujar Richard kepada Probisnis.

Pihak KLM sendiri telah me­ngadakan kunjungan ke be­ngkel GMF AeroAsia pada Oktober 2007. Setelah itu pada November 2007 mereka mengirim tim ke In­do­nesia untuk mengadakan se­m­a­cam audit, me­lihat fasilitas dan cara kerja. Tim ini terdiri dari 10 orang, yang meru­pa­kan gabu­ngan dari KLM dan Air France.

“Ternyata mereka melihat bahwa kita mampu mengerja­kan itu, sehingga kita follow up lagi dan bertemu di kantor KLM untuk me­nandatangani kontrak pe­rawa­tan pesawat-pesawat KLM dan Martin Air. Diharapkan kerjasama atau kontrak ini segera direalisasi bulan depan untuk pelaksanaan pengerjaan perawatan pesawat KLM,” imbuh Richard.

Menurutnya, KLM melihat pe­me­liharaan pesawat yang diker­ja­kan GMF AeroAsia ini ongkos­nya relatif lebih murah, tetapi kua­litas pekerjaannya sama dan memenuhi persyara­tan standar pemeliha­raan pesa­wat di Eropa. Adapun nilai kontrak ini kurang lebih senilai 300 juta dolar AS un­tuk jangka waktu tiga tahun ke depan.

Hadir dalam penandatangan kontrak ini Dirjen Perhubungan Udara Departemen Perhubu­ngan, Budi M Suyitno, Direktur Uta­ma Garuda Indonesia, Emir­­­syah Satar, Ketua Biro Kon­sultan Public Advice Inter­nasional Foundation-Asia (PA-Asia), bekas Du­bes RI untuk Australia Sabam Sia­gian dan Wakepri untuk Ke­rajaan Belan­da, Djauhari Orat­mangun. rm

0 Comments:

Post a Comment

<< Home