Pernak-Pernik Tujuh Belasan Di Negeri "Kincir Angin"

Rakyat Merdeka, Selasa, 19 Agustus 2008, 01:22:14
Tentara Penjajah Ikut Hormati Merah Putih
Pernak-Pernik Tujuh Belasan Di Negeri "Kincir Angin"
GEGAP gempita meriahnya perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-63, terasa hingga di Belanda. Bahkan untuk memeriahkan acara tujuh belasan di Negeri Kincir Angin, sejumlah artis dari tanah air pun diboyong oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, Dari Dorce hingga Andre Hehanusa, ikut memeriahkan acara tujuh belasan di Belanda. Berikut ini laporan koresponden Rakyat Merdeka di Belanda A. Supardi Adiwidjaya yang akan disajikan secara bersambung.
Masyakarat Indonesia yang tinggal di Belanda, tidak mau ketinggalan ikut merayakan acara tujuh belasan. Dari mulai ikut upacara bendera di halaman Wisma Duta, Wassenaar, sampai perayaan tujuh belasan di lapangan Sekolah Indonesia Nederlands (SIN) yang dihibur oleh sejumlah artis ibukota yang secara khusus diboyong ke Negeri Tulip.
Upacara bendera yang digelar Minggu (17/8) di Wisma Duta, dimulai pukul 10.00 pagi waktu setempat. Ada yang menarik di antara hadirin yang ikut dalam upacara bendera yang dipimpin oleh Dubes RI untuk Kerajaan Belanda Junus Effendi Habibie yang akrab disapa Fannie Habibie itu. Tampak beberapa veteran perang Belanda, yang pernah bertugas di Hindia Belanda, ikut upacara dan menghormati bendera Merah Putih.
Kehadiran para veteran perang Belanda (yang dulu menjajah Indonesia dan berperang melawan para pejuang Indonesia saat kita berjuang merebut kemerdekaan dari tangan Belanda) dalam upacara tujuh belasan kali ini, di dinilai Wakil Dubes RI (Wakapri) Djauhari Oratmangun suatu hal yang sungguh bersejarah.
“Dan tadi kita lihat para veteran Belanda yang hadir di sini ikut menghormati bendera Merah Putih. Itu sebuah langkah maju yang sangat luar biasa. Mereka untuk pertama kalinya hadir pada acara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia,” terang Djauhari.
Dubes Habibie menimpali,”Ada satu yang istimewa dalam acara peringatan HUT Kemerdekaan RI hari ini. Veteran-veteran Belanda hadir. Ini pertanda bahwa veteran-veteran Belanda yang dulu berhadapan dengan tentara kita, datang memperingati 17 Agustus. Apa artinya? Bagi seorang militer, begitu perdamaian selesai atau tercapai, selesailah urusannya.”
Peringatan HUT RI kali ini, lanjut Fannie Habibie, bertepatan dengan peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional; 80 Tahun Sumpah Pemuda dan 10 Tahun reformasi.
Menurutnya, bangsa Indonesia telah berhasil menjalani transisi demokrasi yang penuh tantangan, yang kini menjadikan Indonesia negara demokrasi ketiga terbesar di dunia. Indonesia juga berhasil mengembangkan budaya politik baru yang demokratis, mengedepankan keterbukaan, kebebasan berpendapat dan akuntabilitas pada rakyat, di mana sekarang hukumlah yang menjadi panglima.
“Kita berhasil memperkokoh integritas NKRI: Aceh yang damai, Papua yang stabil, serta Maluku, Poso dan Sampit yang tenteram,” ucap Dubes Habibie.
Menurut Dubes Habibie, tahun ini kita juga memasuki tahun politik, yaitu tahun kampanye untuk menghadapi pemilu tahun 2009. “Tahun 2004, kita telah membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia telah berhasil menggelar pesta demokrasi secara aman, tertib, jujur dan adil dengan menggelar pemilu presiden yang langsung dipilih oleh rakyat,” ucapnya.
Dubes Habibie berharap, untuk pemilu tahun depan Indonesia akan mampu menjaga prestasi tersebut. “Untuk itu, saya menghimbau kepada seluruh warga negara Indonesia yang tinggal di Belanda untuk ikut berpartisipasi mensukseskan pemilu 2009,” ajak Habibie.
Makin Solid
Dalam konteks hubungan Indonesia-Belanda, lanjut Dubes Habibie, kita juga patut bersyukur karena hubungan bilateral kedua negara terus berkembang dan semakin solid dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2005, hubungan Jakarta-Den Haag telah memasuki era baru, di mana kedua negara telah berkomitmen untuk menghilangkan semua hambatan, menutup lembaran masa lalu dan mengembangkan kerja sama yang lebih baik di masa datang.
Bahkan saat ini, kedua negara tengah mengembangkan kerja sama dalam bentuk comprehensive partnership yang akan menjadi payung bagi peningkatan kerja sama di segala bidang.
Dia menjelaskan, kerja sama sudah dicapai kedua negara selama ini antara lain di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. Peningkatan volume perdagangan kedua negara selalu meningkat dan surplus bagi Indonesia. Pangsa pasar wisata Indonesia di Belanda juga meningkat. asa
Tentara Penjajah Ikut Hormati Merah Putih
Pernak-Pernik Tujuh Belasan Di Negeri "Kincir Angin"
GEGAP gempita meriahnya perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-63, terasa hingga di Belanda. Bahkan untuk memeriahkan acara tujuh belasan di Negeri Kincir Angin, sejumlah artis dari tanah air pun diboyong oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, Dari Dorce hingga Andre Hehanusa, ikut memeriahkan acara tujuh belasan di Belanda. Berikut ini laporan koresponden Rakyat Merdeka di Belanda A. Supardi Adiwidjaya yang akan disajikan secara bersambung.
Masyakarat Indonesia yang tinggal di Belanda, tidak mau ketinggalan ikut merayakan acara tujuh belasan. Dari mulai ikut upacara bendera di halaman Wisma Duta, Wassenaar, sampai perayaan tujuh belasan di lapangan Sekolah Indonesia Nederlands (SIN) yang dihibur oleh sejumlah artis ibukota yang secara khusus diboyong ke Negeri Tulip.
Upacara bendera yang digelar Minggu (17/8) di Wisma Duta, dimulai pukul 10.00 pagi waktu setempat. Ada yang menarik di antara hadirin yang ikut dalam upacara bendera yang dipimpin oleh Dubes RI untuk Kerajaan Belanda Junus Effendi Habibie yang akrab disapa Fannie Habibie itu. Tampak beberapa veteran perang Belanda, yang pernah bertugas di Hindia Belanda, ikut upacara dan menghormati bendera Merah Putih.
Kehadiran para veteran perang Belanda (yang dulu menjajah Indonesia dan berperang melawan para pejuang Indonesia saat kita berjuang merebut kemerdekaan dari tangan Belanda) dalam upacara tujuh belasan kali ini, di dinilai Wakil Dubes RI (Wakapri) Djauhari Oratmangun suatu hal yang sungguh bersejarah.
“Dan tadi kita lihat para veteran Belanda yang hadir di sini ikut menghormati bendera Merah Putih. Itu sebuah langkah maju yang sangat luar biasa. Mereka untuk pertama kalinya hadir pada acara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia,” terang Djauhari.
Dubes Habibie menimpali,”Ada satu yang istimewa dalam acara peringatan HUT Kemerdekaan RI hari ini. Veteran-veteran Belanda hadir. Ini pertanda bahwa veteran-veteran Belanda yang dulu berhadapan dengan tentara kita, datang memperingati 17 Agustus. Apa artinya? Bagi seorang militer, begitu perdamaian selesai atau tercapai, selesailah urusannya.”
Peringatan HUT RI kali ini, lanjut Fannie Habibie, bertepatan dengan peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional; 80 Tahun Sumpah Pemuda dan 10 Tahun reformasi.
Menurutnya, bangsa Indonesia telah berhasil menjalani transisi demokrasi yang penuh tantangan, yang kini menjadikan Indonesia negara demokrasi ketiga terbesar di dunia. Indonesia juga berhasil mengembangkan budaya politik baru yang demokratis, mengedepankan keterbukaan, kebebasan berpendapat dan akuntabilitas pada rakyat, di mana sekarang hukumlah yang menjadi panglima.
“Kita berhasil memperkokoh integritas NKRI: Aceh yang damai, Papua yang stabil, serta Maluku, Poso dan Sampit yang tenteram,” ucap Dubes Habibie.
Menurut Dubes Habibie, tahun ini kita juga memasuki tahun politik, yaitu tahun kampanye untuk menghadapi pemilu tahun 2009. “Tahun 2004, kita telah membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia telah berhasil menggelar pesta demokrasi secara aman, tertib, jujur dan adil dengan menggelar pemilu presiden yang langsung dipilih oleh rakyat,” ucapnya.
Dubes Habibie berharap, untuk pemilu tahun depan Indonesia akan mampu menjaga prestasi tersebut. “Untuk itu, saya menghimbau kepada seluruh warga negara Indonesia yang tinggal di Belanda untuk ikut berpartisipasi mensukseskan pemilu 2009,” ajak Habibie.
Makin Solid
Dalam konteks hubungan Indonesia-Belanda, lanjut Dubes Habibie, kita juga patut bersyukur karena hubungan bilateral kedua negara terus berkembang dan semakin solid dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2005, hubungan Jakarta-Den Haag telah memasuki era baru, di mana kedua negara telah berkomitmen untuk menghilangkan semua hambatan, menutup lembaran masa lalu dan mengembangkan kerja sama yang lebih baik di masa datang.
Bahkan saat ini, kedua negara tengah mengembangkan kerja sama dalam bentuk comprehensive partnership yang akan menjadi payung bagi peningkatan kerja sama di segala bidang.
Dia menjelaskan, kerja sama sudah dicapai kedua negara selama ini antara lain di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. Peningkatan volume perdagangan kedua negara selalu meningkat dan surplus bagi Indonesia. Pangsa pasar wisata Indonesia di Belanda juga meningkat. asa
0 Comments:
<< Home