Tuesday, September 02, 2008

KRI Sultan Iskandar Muda Tiba dalam 45 Hari


LAPORAN DARI BELANDA
KRI Sultan Iskandar Muda Tiba dalam 45 Hari

Senin, 01 September 2008, 12:45:36 WIB

Laporan: A. Supardi Adiwidjaya

Vlissingen, myRMnews. Belum genap setahun, tepatnya 27 November 2007 di Vlissingen, Belanda, digelar upacara pemberian nama (shipnaming ceremony) untuk kapal korvet ke-3.

Sekitar pertengahan Agustus lalu kapal itu rampung dibuat di galangan Angkatan Laut Royal Schelde. Jumat (29/08), digelar penandatanganan Protocol of Delivery yang berarti kapal yang diberi nama KRI Sultan Iskandar Muda-367 ini siap diantar ke Indonesia.

Dalam acara serah terima tersebut, hadir Duta Besar (Dubes) RI untuk Kerajaan Belanda Junus Effendi Habibie, Pangarmatim Laksda Lili Supramono dan rombongan, Wakil Ketua DPR Aceh H.Waisul Qaran Aly, Wakil Ketua Komisi F-DPRA beserta rombongan (dari Pansus XI DPRA), Direktur Umum Schelde Naval Schipbuilding (SNS) Hein van Ameijden dengan stafnya, Kolonel Simon van der Sluijs, dan tamu-tamu lainnya.

Dalam laporan singkatnya, Komandan Satgas Kolonel Laut (P) Agus Purwoto, antara lain, mengungkapkan bahwa berdasarlam kontrak beserta amandemennya tentang pengadaan kapal korvet kelas Sigma, telah dibentuk Satgas Yekda Kapal untuk mengawasi pelaksanaan pembangunan kapal di galangan Schelde Naval Ship Building Vlissingen Belanda sesuai yang direncanakan.

Menurut Kolonel Laut (P) Agus Purwoto, untuk kapal korvet Sigma ke-3, pembangunannya telah dilaksanakan melalui beberapa proses secara bertahap sejak rancang bangun sampai dengan uji penerimaan di laut. Menurut Agus, Sigma 1 dan Sigma 2 telah teruji dan digunakan untuk berbagai operasi di tanah air.

“Setelah mendapatkan sertifikat standard kelayakan internasional dari Lloyd Register, standard galangan dan Indonesian Maritime Seaworthiness dari Dephan RI, kami laporkan, bahwa: Kapal korvet Sigma 3 dengan nama Sultan Iskandar Muda siap untuk melaksanakan tahap penyerahan kapal,” ujar Agus.

Sekitar pukul 10.30 waktu setempat, Protocol of Delivery masing-masing ditandatangani oleh Aslog Kasal Laksda TNI Drs Ateng Alibasyah dan Direktur Umum Schelde Naval Schipbuilding (SNS) Hein van Ameijden. Duta Besar Junus Effendi Habibie bertindak sebagai saksi penandatanganan penyerahan kapal tersebut.

Setengah jam kemudian atau sekitar pukul 11.00 siang, Dubes Junus Effendi Habibie menyerahkan bendera sang saka Merah Putih kepada Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksda TNI Lili Supramono untuk dikibarkan di KRI Sultan Iskandar Muda-367 ini. Setelah itu mereka bersama menuju geladak heli untuk mengikuti upacara penaikan bendera Merah Putih.

Di atas geladak heli KRI Sultan Iskandar Muda-367 ini, delegasi DPR Aceh berada di antara peserta upacara penaikan bendera tersebut.

Acara penaikan bendera Sang Saka Merah Putih dengan diringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya berlangsung dengan khidmat dan terasa megah.

Dengan berkibarnya bendera Merah Putih di tiang bendera di geladak heli ini berarti KRI Sultan Iskandar Muda-367 telah sepenuhnya menjadi milik Republik Indonesia.

Usai upacara penaikan bendera Merah Putih, Laksda TNI Lili Supramono kepada Rakyat Merdeka mengatakan, bertambahnya korvet menjadi sebuah kebanggaan bagi AL Indonesia.

“Kedua, KRI yang dibangun di Negeri Belanda ini adalah merupakan generasi teknologi mutakhir. Ini adalah merupakan suatu kebanggaan yang diidam-idamkan, khususnya oleh para perwira dan prajurit Angkatan Laut. Semakin modern KRI yang dimiliki semakin tinggi prestise suatu negara,” ujarnya.

Sultan Iskandar Muda itu adalah seorang raja yang pernah berkuasa di Aceh. Ia bahkan memimpin sebuah kerajaan yang terbesar di Asia Tenggara pada waktu itu.

Rencananya, 20 Oktober 2008, KRI Sultan Iskandar Muda-367 akan berlayar dibawah komando Letkol Laut (P) Ariantyo C menuju Indonesia. Diperkirakan untuk sampai ke Indonesia membutuhkan 45 hari pelayaran. [yat]

0 Comments:

Post a Comment

<< Home