Sunday, September 07, 2008

PM Balkenende Hadiri Resepsi HUT Kemerdekaan RI Ke-63




PM Balkenende Hadiri Resepsi HUT Kemerdekaan RI Ke-63

Laporan: A.Supardi Adiwidjaya

Dubes Junus Effendi Habibie menyelenggarakan resepsi diplomatik berkenaan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-63 di Wisma Duta, Wassenaar, Kamis (04/9).

Dalam acara resepsi diplomatik tersebut hadir pejabat-pejabat tinggi dari Belanda, seperti Perdana Menteri Belanda Jan Peter Balkenende, Menteri Luar Negeri Belanda Maxim Verhagen, dan juga sekitar 60 duta-duta besar asing untuk Negeri Belanda dan perwakilan berbagai organisasi internasional penting di Belanda dan kalangan pebisnis Belanda, serta ratusan tamu lainnya.

Terlihat hadir dalam resepsi ini Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Republik Indonesia Dr.Nikolaos van Dam beserta mantan Dubes Belanda untuk Indonesia Ruud Treffers dan beberapa mantan pejabat tinggi Belanda lainnya.

Maskot dari resepsi diplomatik kali ini adalah Papua yang diwakili oleh delegasi Asmat dibawah pimpinan Bupati Asmat, Juvensius Biakai.

Sungguh beruntung, Kamis (04/9) sekitar pukul18.00, paling tidak di Wassenaar dipinggir kota Den Haag cuaca benar-benar sangat ramah dan hujan pun tidak tercurah dari langit. Ini membuat Dubes Fannie Habibie bersama seluruh stafnya berbesar hati. Betapa tidak. Jika hujan tetap saja turun, pertunjukan tari tradisional Asmat, mau digelar di mana?

Panggung terbuka disediakan untuk beberapa penyanyi, termasuk untuk para penari Asmat mengadakan pertunjukan telah tertata rapi di halaman Wisma Duta dengan hiasan kain warna Merah Putih yang terlihat semarak. Juga panggung kecil khusus untuk dua orang pemahat Asmat mendemonstrasikan kebolehannya mengukir kayu disediakan tempat khusus.

Para tamu undangan yang datang diperkirakan sekitar 600 orang itu memenuhi ruangan dalam Wisma Duta dan tenda besar khusus, yang dibangun di halaman untuk keperluan penerimaan tamu. Di ruang besar tenda tertutup tersedia makanan dan minuman lengkap bagi yang tidak berpuasa. Untuk mereka yang menjalankan ibadah puasa tidak perlu khawatir, karena untuk mereka sudah pasti disediakan makanan dan minuman untuk berbuka puasa.

“Suatu hal yang tidak banyak terjadi, hampir tidak mungkin di suatu resepsi diplomatik bagi Hari Kemerdekaan suatu negara dalam hal ini Republik Indonesia didatangi Perdana Menteri. Bahkan sekarang dalam resepsi ini Perdana Menteri datang, Menteri Luar Negeri datang, Menteri Pertahanan datang, Ketua Komisi I Parlemen Belanda datang dan masih banyak pejabat-pejabat lainnya yang datang,” ujar Dubes Junus Effendi Habibie kepada Rakyat Merdeka dan myRMnews.

Jadi hal ini juga bagi kita, lanjut Fannie Habibie, sebagai suatu kehormatan. Ini juga suatu pertanda bagaimana pihak Belanda menganggap hubungan Indonesia-Belanda itu sudah sangat amat baik.

“Seperti telah saya katakan tadi, setelah political and moral acceptance oleh Pemerintah Belanda pada tahun 2005 mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus, maka hubungan baik kita tidak ada masalah lagi dan semakin baik,” terang Fannie Habibie.

Menurut Fannie Habibie, dalam pertemuan ini KBRI sangat berterimakasih atas kehadiran saudara-saudara kita dari Asmat, Papua, yang dipimpin oleh Bupati Asmat Yuvensius Biakai.

“Dalam kesempatan ini juga kita manfaatkan untuk promosi ‘Trade, Tourism and Investment’ dengan memamerkan berbagai komoditi ekspor kita,” ujar Fannie Habibie.

Ditanya isi pembicaraan singkatnya sewaktu berjabat tangan dengan Perdana Menteri Belanda Balkenende, Fannie Habibie mengatakan, bahwa sungguh baik sekali jika Presiden Indonesia bisa secepat mungkin berkunjung ke Negeri Belanda.

Tetapi harus dengan sendirinya menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Menanggapi ini, Perdana Menteri Balkenende mengatakan bahwa pihak Belanda harus kerja keras untuk merealisasi kunjungan Presiden Indonesia ke Belanda.

“Dan memang baik pihak Indonesia, maupun pihak Belanda harus kerja keras agar Presiden Indonesia dapat berkunjung ke Belanda”, tegas Fannie Habibie.

Patung ukiran Asmat

Dalam kunjungan singkatnya sekitar 15 menit ke resepsi diplomatik, yang digelar oleh Dubes RI itu, Perdana Menteri Balkenende sempat melihat bagaimana dua pemahat Asmat melakukan pekerjaannya. Dan dengan senang hati PM Balkenende bersama Dubes Junus Effendi Habibie berfoto bersama dengan dua orang pemahat Asmat.

PM Balkenende memperoleh patung Asmat sebagai kenangan atas perhatian dan kedatangannya di resepsi HUT Kemerdekaan RI.

Bilateral Indonesia-Belanda

Dalam sambutan singkatnya, Dubes Junus Effendi Habibie menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tongginya atas kehadiran PM Balkenende, Menlu Verhagen serta para undangan lainnya.




Mengenai hubungan Indonesia-Belanda, Junus Habibie terutama menekankan: hubungan bilateral Indonesia-Belanda di berbagai bidang: ekonomi, perdagangan, pendidikan, pariwisata, pertahanan dan lain-lain berjalan dengan relatif baik.

Hubungan yang baik antara kedua negara tersebut dapat dilihat dari tingginya frekuensi saling kunjung antara pejabat negara di kedua belah pihak untuk mendorong dan merealisasi kerjasama yang lebih baik lagi.

Menlu Belanda Verhagen dalam sambutan singkatnya pada pokoknya menekankan pentingnya Indonesia dalam skala prioritas kebijakan politik luar negeri Belanda. Sekaitan ini, pihak Belanda akan terus berupaya untuk mendorong peningkatan kerjasama bilateral kedua negara di berbagai bidang. [yat]

http://www.myrmnews.com/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=lihat_edisi_website&id=63970

0 Comments:

Post a Comment

<< Home