Friday, September 12, 2008

SBY Telepon-teleponan dengan Ban Ki-Moon dan Donald Tusk


LAPORAN DARI WARSAWA
SBY Telepon-teleponan dengan Ban Ki-Moon dan Donald Tusk
Jumat, 12 September 2008, 11:47:10 WIB

Laporan: A.Supardi Adiwidjaya

Warsawa, myRMnews. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan hari ini (12/9) waktu Indonesia, melakukan pembicaraan jarak jauh (teleconference) dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan secara paralel dengan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk dan Perdana Menteri Denmark Anders Fogh Rasmussen.

“Dalam konteks hubungan bilateral antara Indonesia dengan Polandia, telah direncanakan pertemuan Menlu RI - Menlu Polandia Radek Sikorski di New York, di sela-sela SMU PBB ke-63”, ujar Dubes Hazairin Pohan kepada koresponden Rakyat Merdeka dan myRMnews di Belanda A.Supardi Adiwidjaya, baru-baru ini.

Dikatakan Hazirin Pohan, sudah saatnya ada pertemuan bilateral pada tingkat tertinggi. Antara RI - Polandia sudah terjalin tradisi saling-kunjung (summit) sejak tahun 2003 pada saat kunjungan Presiden Megawati Soekarnoputri, yang kemudian dibalas dengan kunjungan Presiden Kwasniewski ke Indonesia tahun 2004 dan oleh Perdana Menteri Marek Belka tahun 2005.

Presiden Lech Kaczynski telah menyampaikan undangan untuk kunjungan balasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan telah dijawab positif oleh Presiden RI. Namun, belum pernah dibicarakan kapan kunjungan itu dilaksanakan.“Saya mengharap pembicaraan di sela-sela SMU PBB juga bisa diselipkan kepentingan kedua pihak untuk peningkatan hubungan dan kerjasama bilateral,” kata Hazairin.

Hazairin Pohan mengungkapkan, Polandia dengan kurang lebih 40 juta penduduk, merupakan negara terbesar sekaligus mitra strategis RI di kawasan Eropa Tengah. Angka perdagangan RI - Polandia telah mencapai kl. USD 600 juta dengan surplus 2 kali lipat dipihak Indonesia.

Polandia juga menjadi negara potensial yang kini sedang menjalin kerjasama di bidang pertambangan, energi, petrokimia, di samping merupakan negara ke-2 paling aktif di Eropa dalam menjalin kerjasama pertahanan, termasuk industri militer, dengan Indonesia.Kunjungan wisatawan Polandia ke Indonesia meningkat lebih dari 100 persen dalam tahun 2007 atau mencapai sekitar 8000 wisatawan. Untuk tahun 2008 kami perkirakan angka ini akan meningkat pesat, apalagi Indonesia dalam penyelenggaraan TT Warsaw, 25-27 September 2008, pameran wisata terbesar di Eropa Tengah, akan menjadi partner-country (sponsor).

Tahun 2007 yang lalu Indonesia terpilih menjadi stand terbaik, dan oleh karena itu diundang untuk menjadi partner country. Pameran internasional ini diikuti hampir seluruh negara Eropa dan sebagian pemain kunci di kawasan Asia Pasifik dan Afrika.“Saya mengharap kegiatan pameran wisata yang didukung oleh Depbudpar inisecara signifikan akan mendorong peningkatan wisatawan dari Eropa Tengah dan Timur ke Indonesia dalam mendukung program pemerintah Visit IndonesiaYear 2008,” kata Hazairin Pohan.

Menurut Hazairin, pasar wisatawan di Eropa Tengah dan Timur sangat lucrative (menguntungkan) bagi kita, dalam waktu dekat telah mencapai 100 ribu wisatawan. Bayangkan, mereka bukan backpackers, karena menginap di hotel-hotel luks dengan jumlah hari kunjungan yang cukup panjang.

“Jangan lupa, berdasarkan pengalaman lalu, mereka akan menjadi calon-calon buyers, investors bagi kita dan akan datang terus-menerus. Kegiatan promosi harus lebih banyak kita lakukan di pasar-pasar non-tradisional ini. Di negara-negara lainnya saya kira pasar sudah jenuh,” jelas Hazairin Pohan.
[yat]

http://www.myrmnews.com/indexframe.php?url=situsberita/index.php?pilih=lihat_edisi_website&id=64291

0 Comments:

Post a Comment

<< Home