Sunday, September 07, 2008

Upacara Adat Asmat Melepas KRI Frans Kaisiepo


Upacara Adat Asmat Melepas KRI Frans Kaisiepo
Minggu, 07 September 2008, 18:31:48 WIB

Laporan: A.Supardi Adiwidjaya

Den Haag, myRMnews. Berbagai kegiatan diselenggarakan oleh KBRI Den Haag berkenaan dengan kunjungan delegasi Asmat dibawah pimpinan Bupati Yuven Biakai ke Negeri Belanda.

Kunjungan delegasi Asmat ke negeri ‘Kincir Angin’ berlangsung dari tanggal 28 Agustus hingga 5 September 2008.

Sekaitan ini, misalnya hari Sabtu (30/8) lalu, telah diselenggarakan pagelaran untuk Asmat di KBRI Den Haag. Mereka yang diundang: warga Indonesia, yang tentunya termasuk warga Papua di Belanda, dan juga warga setempat.

Sedang hari Selasa (02/9), KBRI Den Haag menyelenggarakan bisnis forum khusus untuk Asmat dengan para pengusaha Belanda. Delegasi Asmat juga berkesempatan berkunjung ke Radio Nederland. Di sana Bupati Asmat Yuven Biakai bisa langsung melakukan dialog interaktif menjelaskan misi kedatangannya ke Belanda kepada para pendengar yang ada di Merauke.

Kemudian, pada Rabu (03/9) delegasi Asmat berkunjung ke galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding (SNS), Vlissingen, untuk melihat penyelesaian kapal korvet Sigma yang ke-4 untuk keperluan Angkatan Laut RI. Kapal tersebut diberi nama Frans Kaisiepo seorang pahlawan Indonesia asal Papua.

Sebelum berangkat (Rabu, 03/9) menuju ke dermaga, tempat KRI Frans Kaisiepo berlabuh, Bupati Asmat Yuven Biakai dengan didampingi oleh Wakepri Djauhari Oratmangun dan Komandan Satgas Kol. Laut (P) Agus Purwoto bertemu dengan Direktur Umum SNS Hein van Ameijden dan stafnya.

Pertemuan di kantor Satgas Yekda (kesatuan tugas proyek pengadaan) Korvet di galangan kapal SNS itu berlangsung dalam suasana yang hangat dan ramah. Meskipun hawa udara di luar cukup dingin, sekitar 16-17 derajat Celcius. Setelah itu, sekitar pukul 14.00 waktu setempat, dari kantor Satgas Yekda Korvet tersebut rombongan delegasi Asmat berangkat menuju darmaga di mana KRI Frans Kaisiepo berlabuh dalam proses perampungan.

Menurut Djauhari Oratmangun, tim kesenian Asmat yang sedang berkunjung ke Belanda berkeinginan melihat kapal yang bernama Frans Kaisiepo ini. Mereka ingin melakukan seremoni tradisi adat Asmat terhadap kapal ini, agar bisa berlayar dengan selamat tiba di Indonesia dan kelak melindungi pelayaran di Papua. Para penari Asmat juga menari di sana mempertunjukkan budaya Asmat dari Papua.

Demikianlah, di atas geladak heli KRI Frans Kaisiepo diselenggarakan upacara adat yang dilakukan delegasi Asmat dibawah pimpinan Bupati Asmat untuk merestui perjalanan kapal bernama Frans Kasiepo ini dan penggunaannya nanti di Indonesia. Dan bersamaan dengan itu, dipertujukkan tarian tradisional Asmat.

“Tadi kita lihat upacara adat yang dilakukan delegasi Asmat dibawah pimpinan Bupati Asmat untuk merestui perjalanan KRI Frans Kasiepo ini dan penggunaannya nanti di Indonesia. Tetapi ini bukan berarti hanya delegasi Bupati Asmat dan warga Asmat saja yang bisa berkunjung ke KRI Frans Kaisiepo, yang masih dibangun di galangan kapal di Vlissingen (Belanda) ini, tetapi juga masyarakat Papua lainnya jika kebetulan sedang berkunjung ke Belanda,” ujar Djauhari Oratmangun.

Sebelumnya, KRI Sultan Iskandar Muda, yang juga dibangun di galangan kapal SNS di Vlissingen, telah dikunjungi delegasi Indonesia dari Aceh. [yat]

0 Comments:

Post a Comment

<< Home